Rebo Pungkasan

Upacara ini dilaksanakan setahun sekali. Pada awalnya merupakan upacara tradisional di ‘Tempuran’ (tempat bertemunya sungai Gadjah Wong dan sungai Opak, Pleret). Pada Rabu Wekasan, masyarakat berbondong-bondong ke tempat tersebut untuk melakukan tirakatan dengan tidak tidur semalam suntuk. Masyarakat wanita juga melakukan "upacara" meniru Ratu Kidul yaitu menyeberangi tempuran sambil mengangkat kain mereka. Acara ini diwarnai dengan tingkah para pengunjung pria mengganggu atau menggoda pengunjung wanita. Selain itu ada pula, tradisi yang dianggap berlaku dalam Rebo Pungkasan di Tempuran tersebut, yaitu bahwa wanita yang berkunjung atau memasuki tempat upacara harus merasa tidak terganggu kalau ucapan maupun hal-hal lain sepanjang masih wajar, dari pengunjung pria. Karena sudah menjadi tradisi maka adat tersebut terus dilakukan oleh masyarakat dengan mendatangi Tempuran setiap Rebo Pungkasan. Masyarakat yang berkunjung bukan hanya dari daerah sekitar namun juga dari daerah-daerah lain, baik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun dari luar daerah.

location Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta
start date Rabu Wekasan
source Upacara Rebo Pungkasan dilihat dari budaya dan sejarahnya http://localdap.blogspot.com/2013/06/upacara-rebo-pungkasan-dilihat-dari.html
http://budparpora.kulonprogokab.go.id/pages-67-rebo-pungkasan-kembul-dhahar-sewu-dulur.html

Foto

Lokasi