Gamelan Megamendung

Gamelan ini berasal dari Kampung Tani Candran merupakan sebuah perkampungan di desa wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Gamelan ini mempunyai nama sendiri yang disebut Mega Mendung atau Awan yang gelap. Nama itu bukan karena suatu kejadian yang tidak menguntungkan, akan tetapi apabila gamelan tersebut ditabuh maka akan langsung turun hujan. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan ketika pedesaan sedang dilanda musim kemarau yang panjang dan sangat menyengsarakan. Sampai sekarang gamelan masih dimainkan untuk mengiringi acara-acara di desa, event-event yang diadakan di Museum Tani Jawa Indonesia sebagai pengiring bersamaan dengan pertunjukan gejuk lesung, juga selain itu untuk pertunjukan Nini Towong. Gamelan Mega Mendung ini dibeli dengan dana patungan dari para warga desa Candran. Tujuan dari pembelian gamelan ini adalah untuk memperkenalkan kepada warga desa Candran mengenai kesenian gamelan. Dulu, banyak warga desa yang ikut serta berlatih gamelan, tetapi lama kelamaan warga desa yang berlatih semakin sedikit karena terhalang oleh pekerjaan bertani, karena sebagian besar warga desa bekerja sebagai petani. Saat gempa terjadi pada tahun 2006, banyak alat-alat gamelan yang hilang dan rusak, sehingga gamelan yang ada pada saat sekarang merupakan alat-alat yang terselamatkan dari reruntuhan gempa dan ini hanya sebagian dari alat-alat gamelan yang seharusnya ada.

creator Kampung Tani Candran
genre Traditional
language -
about
source Gamelan Megamendung http://deandanecro.wordpress.com/2009/12/23/gamelan-megamendung/ photo: Kenalan dulu yuk sama karawitan… http://learningmacapat.wordpress.com/

Foto

Lokasi