Pura Segara Wukir dipercaya sebagai tempat Brawijaya V melakukan pati obong (berpura-pura membakar diri) untuk mengelabui putranya Raden Patah (Raja I Demak) yang hendak mengajaknya masuk Islam. Petilasan atau biasa dikenal sebagai Paseban tersebut adalah sebuah kotak batu yang ditumbuhi tanaman kering dan dipagari dengan kayu abu-abu di depan sebuah bangunan rumah Joglo. Paseban tersebut juga biasa digunakan oleh Brawijaya V untuk upacara keagamaan. Pura ini digunakan untuk menyelenggarakan upacara Melasti, salah satu rangkaian ritual umat Hindu menjelang perayaan Hari Raya Nyepi.