Sumbu imajiner adalah visualisasi tata ruang wilayah DIY menurut Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sumbu imajiner meliputi Gunung Merapi - Kraton - Laut Selatan (Samudra Indonesia). Sumbu imajiner ini selaras dengan konsep Tri Hita Karanadan Tri Angga untuk melambangkan keselarasan, keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan alam (api, tanah, bumi, air, angin dan angkasa). Konsep Hinduistis ini diubah menjadi konsep Islam-Jawa, Manunggaling Kawula Gusti, oleh Sri Sultan HB I